Seiring perjalanan waktu, Desa Wisata Pulewulung memasuki tahun ke-empat tak henti lakukan berbagai penataan fasilitas dan pengembangan SDM. Di tahun 2019 untuk kedua kalinya tercatat sebagai salah satu nominator ISTA 2019 Kementerian Pariwisata, meski belum bisa bersanding dengan destinasi wisata lain sekelas Kampung Naga.
Tanpa kecil hati, meski sempat dinilai oleh Tim Penilai Festival Desa Wisata 2019 Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman โsedikit melemahโ semangat dan gebyar kiprah Desa Wisata Pulewulung, tetap bergerak sesuai arah pengembangan yang digariskan di konsep awal pengembangan desa wisata.

Festival Desa Wisata Tahun 2019 Desa Wisata Pulewulung masih mencatatkan prestasi sebagai Juara Harapan II Desa Wisata Berkembang, hal ini dapat dimaklumi karena saat-saat penlilaian sedang tercurah pada target penyempurnaan bumi perkemahan, hingga menerjunkan alat berat disamping mengurus legal formal status lahan. Mendapatkan satu paket instalasi seni penanda desa wisata berupa spot foto dari Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman di Bulan Agustus, satu paket pembangunan lansekap dan pangung terbuka dari Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta yang diharapkan pada pergantian tahun 2020 sudah dapat dipergunakan sebagai salah satu fasilitas di Desa Wisata Pulewulung ditambah dengan terpasangnya fasilitas dan jaringan free hotspot publik yang dibangun Dinas Kominfo Daerah Istimewa Yogyakarta di arena pusat kegiatan Desa Wisata Pulewulung.



Penambahan wahana air dilakukan dengan membangun kolam bermain di sebelah arena outbound, sedikit demi sedikit sudah tampak gambaran bentuk arena yang kelak akan difungsikan sebagai kolam permainan utamanya bagi anak-anak, direncanakan juga akan ditambah dengan fasilitas pendukung di seputar kolam. Kolam ini diharapkan selain dapat dipergunakan sebagai wahana wisata, juga sebagai konservasi sumber air, menampung air dalam jumlah yang cukup besar, saat kemarau air ini bisa dipergunakan sebagai suplisi untuk memperbesar debit air di jalur trekking sungai, sehingga wisatawan tetap puas bermain air di sepanjang bantaran sungai Bedog.

Menemukan daya tarik baru disela lokasi kegiatan adalah sesuatu yang istimewa, salah satunya bagi siapapun yang tertarik dengan fenomena Merapi dan masa lalunya, tempat ini cocok untuk memberikan penjelasan tentang lahar Merapi dari masa ke masa. Terlihat di tebing wahana air yang sedang dibangun menjelaskan cerita ini. Lapisan tebing yang tergambar jelas hamparan material endapan vulkanik dengan gradasi dan perbedaan susunan bebatuan menunjukkan adanya proses aliran dan pengendapan terjadi dalam beberapa kali kejadian bahkan mungkin dalam waktu yang berbeda. Material yang mengendap pada masing-masing lapisan terlihat perbedaan yang jelas. Namun sayangnya belum sempat diceritakan oleh nenek moyang Dusun Pulewulung, meski banyak cerita sejarah masa lalu dalam penggalan-penggalan kisah yang belum terjahit. Perlu kajian sejarah dan geografi untuk mengangkat legenda Margo Dubras hingga Gunung Anyar.

Terlepas dari itu semua menyambut tahun 2020, disamping berharap tetap banyak tamu mengambil paket wisata kebun petik salak pada musim panen raya, semua wahana yang dibangun di akhir Desember sudah dapat dinikmati dan dimanfaatkan wisatawan baik kunjungan keluarga maupun dalam kelompok besar.ARS(15//12)