Memberikan alternatif pilihan kegiatan liburan tahun baru, Desa Wisata Pulewulung mencoba memenuhi harapan dari pengunjung untuk dapat berwisata di Pulewulung dengan paket wisata keluarga. Menikmati kegiatan wisata minat khusus di Pulewulung, mulai dari wisata kebun petik salak dan edukasi budidaya, kunjungan ke UKM produksi olahan berbahan salak, dan menikmati petualangan unggulan Desa Wisata Pulewulung berupa susur sungai. Kegiatan ini mulai dipasarkan dengan melayani tamu luar kota yang semula berniat berwisata di destinasi favorit Yogyakarta, dengan kondisi kepadatan kunjungan berakibat pada ketidaknyamanan diperkirakan sekitar 4 juta wisatawan akan masuk ke Yogyakarta di liburan akhir tahun ini. Kepadatan dan kemacetan lalulintas Kota Yogyakarta sudah terasa sejak malam natal minggu lalu.
Disamping adanya kondisi alam akhir tahun semakin tidak bersahabat, sering turun hujan, kewaspadaan terhadap dampak cuaca terhadap kesehatan dan daya dukung lingkungan, kerawanan bencana banjir, longsor, dan angin kencang. Masih ditambah lagi adanya isu seputar gempa bumi dan tsunami, menuntut kewsapadaan bagi pelaku wisata untuk meningkatkan pelayanan dan antisipasi serta bagi wisatawan cenderung memilih lokasi wisata yang lebih aman dan ada dukungan/jaminan keamanan dari pelayanan destinasi wisata. Hal tersebut membuka alternatif untuk berwisata yang nyaman, bebas dari kemacetan, aman dari potensi bencana dan tentu saja liburan dapat dinikmati dalam suasana yang lebih menyenangkan dan penuh kenangan.
Desa Wisata Pulewulung sejak awal Desember telah melayani kunjungan tamu dalam kelompok kecil/keluarga, dengan paket wisata keluarga yang tidak kalah serunya dibandingkan dengan wisata dalam kelompok besar. Pendampingan pemandu wisata dioptimalkan sejak tamu datang hingga pulang, sehingga kekawatiran terhadap dampak bencana dan keselamatan wisatawan selalu terpantau dan tindakan antisipasi disiapkan sejak awal.
Menambah fasilitas sekaligus menjadi nostalgia bagi tamu yang pernah berkunjung di Pulewulung, saat ini telah selesai pembangunan jembatan penghubung antara finish trekking sungai dengan pendopo utama. Bangunan ini merupakan pengganti jembatan bambu yang sempat viral/iconik di Desa Wisata Pulewulung di tahun 2019. Jembatan tersebut telah lapuk dimakan usia dan membahayakan kemudian dibongkar di pertengahan pandemi covid-19. Saat ini telah tergantikan sekaligus melengkapi keindahan kolam permainan wahana air yang ada di bawahnya.
Satu harapan besar di awal tahun diusahakan sebuah bangunan baru berdiri kokoh di lapangan atas, sehingga harapan pengunjung untuk menikmati Desa Wisata Pulewulung terpuaskan. Progres pengumpulan bahan kayu baru sampai pada ketersediaan struktur tiang pokok pendopo, masih dilanjutkan dengan penggerjajian dan mobilisasi ke lokasi pembangunan pendopo camping ground Pulewulung.*ARS)