SLEMAN(17/12) Kementerian Pertanian melalui Ditjen Hortikultura mengucurkan bantuan pemerintah untuk pengembangan Agro Edu Wisata. Desa Wisata Pulewulung dengan leading pelaksana Kelompok Tani Margomulyo mengajukan proposal pada Bulan November 2020 lalu, mengajukan program kegiatan pada Direktorat Perbenihan berupa kegiatan pembibitan salak. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Komisi IV DPR RI beberapa saat lalu bersama Ditjen Hortikultura, menangkap keluhan masyarakat petani salak bahwa perlu dilakukan peremajaan tanaman salak. Dasar pemikiran peremajaan tersebut diproyeksikan untuk dapat meningkatkan produktivitas salak dengan waktu cepat dibadingkan dengan pembongkaran total tanaman salak yang sudah berumur. Teknik cangkok induk menjadi salah satu solusi bagi proses peremajaan salak, disamping untuk beberapa lahan dilakukan peremajaan dengan bibit cangkok tunas.
Sesuai dengan program yang didapat Agro Edu Wisata, Desa Wisata Pulewulung menangkap peluang tersebut dengan mengkolaborasikan kegiatan dalam salah satu paket pengembangan wisata edukasi budidaya salak dengan segala aspeknya. Kegiatan wisata selama ini baru sebatas wisata kebun, petik salak dan edukasi budidaya. Dengan hasil dari program AEW telah tersedia lengkap sarana prasarana edukasi wisata agro untuk tanaman salak. Alat pertanian tersedia cukup untuk dapat dipergunakan bagi tamu/wisatawan yang mengambil paket wisata edukasi pertanian salak, dengan kegiatan mulai dari persiapan lahan, pembibitan (cangkok induk cangkok tunas), penanaman, pembuatan pupuk organik, penanganan hama, pemanenan, grading/pemilahan ekspor, serta berbagai kegiatan olahan berbahan dasar salak. Semua kegiatan sudah bisa dilayani dengan baik dengan fasilitasi dari program AEW Kementerian Pertanian.
Disisi lain pengembangan juga dilakukan dengan penambahan fasilitas di pusat kegiatan Desa Wisata Pulewulung. Empat buah gazebo menjadi tempat nyaman bagi wisatawan keluarga dan anak-anak terpasang anggun di seantero lokasi sembari menikmati panorama Merapi disaat cuaca cerah. Melihat hamparan tanaman bunga di lokasi yang dikelilingi taman refugia musuh alami lalat buah.
Kolam bermain outbound kini telah dilengkapi dengan perlengkapan outbound berupa jembatan goyang, jembatan gelantungan tali, jembatan gelantungan bar, disempurnakan pula dengan adanya wahana permainan air berupa ember tumpah dan perosotan.
Bagi pengunjung kelak tak lagi repot untuk mendapatkan buah tangan, kuliner dan aneka produk UMKM dengan dibangunnya los/kios display produk di lokasi yang sama, juga dapat melihat karantina bibit di sebelahnya.
Kementerian Pertanian telah melakukan monitoring terhadap hasil pelaksanaan program Agro Edu Wisata di Desa Wisata Pulewulung, didampingi segenap Tim AEW Kabupaten Sleman Kepala Dinas Pertanian Sleman, Bidang Hortikultura Dinas Pertanian DIY, Kepala UPT BP4 Pakem, dan PPL Bangunkerto.
Dalam waktu bersamaan pula bantuan hibah pariwisata semakin melengkapi sarana prasarana di Desa Wisata Pulewulung juga melaksanakan program pembangunan yang ditargetkan selesai sebelum tanggal 23 Desember 2020.