Setelah melalui tahapan penilaian, verifikasi dan visitasi Kementerian Pariwisata menyerahkan penghargaan kepada seluruh pemenang ISTA 2018. Total 17 pemenang ISTA tahun ini terpilih dari 176 pendaftar yang masuk, melewati tahap-tahap seleksi/penjurian mengerucutkan 43 nominator dari seluruh Indonesia. Nama-nama destinasi pemenang pada daftar adalah Peringkat 1 sampai dengan Peringkat 4 dari masing-masing kategori serta Juara Umum telah diumumkan dan diserahkan penghargaan pada Malam Penghargaan ISTA 2018 di Hotel Borobudur Jakarta, Jumโat malam 30 November 2018.
Menteri Pariwisata berkenan menyerahkan penghargaan kepada 17 destinasi pemenang ISTA 2018, juga pemberian Penghargaan Pamong dan Nayaka Pariwisata Berkelanjutan. Meski dari 4 destinasi nominator dari DIY belum dapat meraih penghargaan juara namun cukup melegakan masih mendapatkan penghargaan kategori Nayaka Pariwisata Berkelanjutan atas peran aktifnya dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan.
Ketua Pengelola Desa Wisata Pulewulung Irkham Hidayat, menerima anugerah penghargaan sebagai Nayaka Pariwisata Berkelanjutan, bersama Ki Bambang Widodo Ketua Barahmus Daerah Istimewa Yogyakarta dan Pengelola Desa Wisata Bleberan Gunungkidul Kohar. Suatu kebanggaan tersendiri bagi Pengelola Desa Wisata Pulewulung yang baru berkiprah sembilan belas bulan telah beriringan sebagai nominator ISTA 2018 bersama 43 destinasi lainnya di Indonesia, setingkat dengan Mandalika NTB, Ulan Danu Bali dan Taman Nasional Bali Barat.
Adapun juara umum Penghargaan ISTA 2018 adalah Nihi Sumba (Sumba Commitee), Nihiwatu. Untuk kategori penghargaan dalam tata kelola adalah Papua Eksplorers Resort, Mandalika, Taman Wisata Pendidikan Purbasari Pancuran Mas, dan DโKandank Amazing Farm, Depok.
Penerima penghargaan dalam bidang Pemanfaatan Ekonomi kepada Masyarakat Lokal diraih Kawasan Wisata Pantai Pandawa, Kampung Wisata Lodge Maribaya, Kampoeng Cinangneng, dan Desa Pujonkidul.
Sementara, pemenang penghargaan bidang Sosial-Budaya, diraih Desa Adat Waerebo, Wisata Kei, Ulun Danu Beratan, dan Kampung Belajar Tanoker.
Yang terakhir, penghargaan dalam bidang Lingkungan. Pemenangnya adalah Ekowisata Tangkahan, Tanjung Puting, Taman Nasional Bali Barat, dan WAHA Tourism Community (WTC).
Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan, Valerina Daniel, menjelaskan, prinsip dari Pariwisata Berkelanjutan di Indonesia adalah 3P+1M. Yaitu, People, Planet, Prosperity plus Management.
โDalam Bahasa Indonesia, pemberdayaan masyarakat, pelestarian alam, dan peningkatan kesejahteraan yang ditambahkan aspek pengelolaan secara profesional. Pariwisata berkelanjutan konsepnya adalah Semakin Dilestarikan, Semakin Mensejahterakan,โ jelas Valerina.
Selain memberikan penghargaan kepada 17 pemenang ISTA 2018, Kemenpar juga memberikan penghargaan khusus kepada individu-individu yang telah berkontribusi besar terhadap Pariwisata Berkelanjutan di Indonesia. Penghargaan ini disebut Nayaka Pariwisata.
No. | Provinsi | Nama Destinasi |
1 | Jawa Tengah | Taman Wisata Pendidikan Purbasari Pancuran Mas |
2 | Jawa Timur | Desa Wisata Pujon Kidul |
3 | Jawa Timur | Kampung Belajar Tanoker |
4 | Jawa Barat | D’kandang Amazing Farm Depok |
5 | Jawa Barat | Kampung Ekowisata The Lodge Maribaya |
6 | Jawa Barat | Kampoeng Cinangneng |
7 | Sumatera Utara | Ekowisata Tangkahan |
8 | Kalimantan Tengah | Destinasi Tanjung Puting |
9 | Bali | Kawasan Wisata Pantai Pandawa |
10 | Bali | Taman Nasional Bali Barat |
11 | Bali | Ulun Danu Beratan |
12 | NTB | Mandalika |
13 | NTT | Nihi Sumba (Sumba Committee) |
14 | NTT | Desa Adat Waerebo |
15 | Sulawesi Tenggara | WAHA Tourism Community (Desa Waha) |
16 | Maluku | Wisata Kei |
17 | Papua Barat | Papua Explorers Resort |
Kementerian Pariwisata mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh destinasi wisata yang telah berpartisipasi tahun ini. Kami berharap agar semua destinasi terus berkarya dan menunjukkan kualitas terbaiknya demi pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia. ISTA diselenggarakan bukan semata-mata sebagai ajang kompetisi atau penghargaan (award) namun penyelenggaraan ISTA terutama sebagai media sosialisasi mengenai pariwisata berkelanjutan, secara spesifik memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang indikator-indikator destinasi pariwisata berkelanjutan dengan tujuan agar destinasi-destinasi pariwisata Indonesia dapat menerapkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan dan menjadi destinasi-destinasi wisata yang semakin unggul dan berkelas dunia. Diharapkan dengan adanya penghargaan ini destinasi tetap meningkatkan kinerja penerapan program pengembangan destinasi wisata berkelanjutan untuk dilakukan pemantauan dan penilaian pada tahun-tahun berikutnya.*ARS)