SLEMAN(06/12) Memasuki usia dua tahun Desa Wisata Pulewulung, Bangunkerto, Turi, Sleman menggiatkan pembangunan fasilitas pendukung wahana wisata. Di akhir 2018 telah dilakukan perluasan arena outbound yang sekaligus sebagai arena camping ground yang mampu menampung hingga 250 peserta di satu lokasi. Telah tersedia juga lahan/arena outbound yang secara keseluruhan mampu menampung 300-400 peserta hingga 3-4 rombongan dalam satu hari di satu tempat.
Hal tersebut juga didasari situasi darurat kebencanaan yang terjadi di akhir 2018, berkurangnya minat wisata ke pantai dengan ancaman gempa hingga tsunami serta kawasan rawan bencana lainnya seperti status waspada Merapi yang sedang mengalami pertumbuhan kubah dan telah memasuki fase erupsi berupa luncuran material.
Desa Wisata Pulewulung berharap mampu menyediakan tempat wisata alternatif dengan fasilitas dan wahana wisata yang relatif lebih aman dari ancaman kebencanaan, jauh dari pantai juga diluar Kawasan Rawan Bencana Gunung Merapi.
Untuk mendukung kegiatan outbound dan trekking sungai bersamaan dibangun 10 unit toilet terpadu. Bangunan ini menambah jumlah fasilitas yang selama ini masih tersebar di beberapa lokasi wahana yang totalnya menjadi 24 toilet yang dapat dipergunakan pengunjung setiap saat.
Mengawali tahun 2019, telah terpasang jaringan internet free wifi hotspot di kawasan arena outbound, melengkapi 11 titik yang telah terpasang secara bertahap sejak 2016 di homestay dan wahana lainnya. Diharapkan pengunjung akan tetap terkoneksi jaringan internet dimanapun selama berkegiatan di Desa Wisata Pulewulung.
Pada Hari Minggu (6/1) dilaksanakan rangkaian acara pengajian tasyakuran genap memasuki usia dua tahun dan jumlah pengunjung yang sudah menembus angka 3.000 orang. Kegiatan diawali dengan Pengajian semakan Al-Qurโan 30 juz, dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pembangunan mushola di kawasan arena outbound Desa Wisata Pulewulung. Diharapkan dengan terbangunnya fasilitas mushola semakin menambah kenyamanan bagi pengunjung dan wisatawan. Peletakan batu pertama dilakukan oleh pengasuh pengajian pondok pesantren di wilayah Turi diantaranya KH. Muhari Imam Masjid Pulewulung, Kyai Mahsun Pondok Pesantren Darul Hikmah, Kyai Kholil Makmun, Kyai Khabib dan Kyai Faizin.
Sebagai penghujung acara dilaksanakan pengajian umum oleh KH Zainal Musyafaโ dari Magelang. Dalam tausiyahnya disampaikan pesan agar masyarakat selalu bersyukur dan mengingat jasa pendahulu dengan mendoakan mereka serta melanjutkan cita-cita luhur, tradisi budaya yang adiluhung sebagai salah satu ciri khas masyarakat Pulewulung.
Ketua Desa Wisata Pulewulung Irkham Hidayat dalam pengantarnya menyampaikan agar pengurus dan warga tetap kompak dan semangat mengingat prestasi demi prestasi yang telah diraih di tahun 2018 baik di tingkat Kabupaten Sleman hingga yang berlevel nasional. โJangan terlalu bangga dan cepat berpuas diri dengan apa yang telah diraih, fasilitas di Desa Wisata Pulewulung masih harus kita lengkapi secara bertahapโ, ujarnya.
Pada tahun 2018 Desa Wisata Pulewulung berhasil meraih juara pertama festival desa wisata Kabupaten Sleman 2018 untuk kategori tumbuh. Selanjutnya dalam klasifikasi desa wisata Kabupaten Sleman 2018 Desa Wisata Pulewulung langsung memperoleh predikat sebagai Desa Wisata Berkembang. Sementara di tingkat nasional pengelola desa wisata Pulewulung memperoleh penghargaan Nayaka Pariwisata Berkelanjutan dalam ajang Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) 2018 Kementerian Pariwisata.*ARS)