Kegiatan Agro Edu Wisata di Desa Wisata Pulewulung, meski di masa pandemi masih berlangsung intensif. Kegiatan yang dilakukan masih terbatas pada peningkatan keterampilan berbagai aspek pendukung pertanian. Mulai dengan berbagai pelatihan yang inensif dilakukan, pemetaan kebutuhan dalam budidaya salak pondoh, mulai dari pembibitan, peremajaan, pengelolaan sampah untuk pupuk, pengendalian hama, kerjasama dengan akademisi kampus, paska panen, pengolahan hasil dan pemasaran.
Dalam rangka pengendalian lalat buah pada pertanaman salak di Yogyakarta khususnya wilayah Desa Bangunkerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi DI Yogyakarta melalui Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit Tanaman (LPHPT) Bantul Yogyakarta, siap mengawal dan mendampingi petani di lapangan.
Sri Wijayanti Yusuf, Direktur Perlindungan Hortikultura pada kesempatan terpisah menyampaikan keberhasilan pengendalian lalat buah dapat tercapai apabila dilakukan secara serentak dalam area yang luas.
โKeberhasilan pengendalian lalat buah dapat tercapai apabila dilakukan secara serentak dalam area yang luas dan dilakukan secara berkesinambungan dengan melibatkan instansi terkait,โ ujar Yanti dalam keterangan resminya.
Ir. Paryoto, Kepala Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit Tanaman (LPHPT) DIY menyampaikan bahwa kegiatan ALPP (Area of Low Pest Prevalence) Lalat Buah Salak merupakan wujud pendampingan kepada petani sebagai upaya untuk peningkatan daya saing produk eskpor salak melalui upaya pengelolaan populasi OPT (lalat buah) pada ambang yang rendah. Kegiatan ini dilaksanakan di Kelompok Tani Margomulyo, Dusun Pulewulung, Desa Bangun Kerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, DIY dengan Varietas Salak Pondoh.
Rabu, 22 Juli 2020 kegiatan pelaksanaan ALPP Lalat Buah Salak ini dilaksanakan dengan tema Cara Pemasangan dan Pembuatan Perangkap lalat buah dengan Methyl Eugenol. Pemasangan perangkap lalat buah dengan atraktan Methyl Eugenol, merupakan salah satu cara untuk menekan populasi lalat buah diwilayah tertentu, dalam hal ini populasi lalat buah jantan. Methyl Eugenol merupakan senyawa feromon seks (dari betina) yang dapat menarik lalat jantan unuk mendekat. Adapun Methyl Eugenol ini dapat berasal dari senyawa kimia sintesis maupun senyawa kimia alami yang terdapat pada tanaman selasih dan cengkeh.
Kegiatan ALPP Lalat Buah Salak merupakan upaya pengedalian lalat buah sehingga diharapakan terdapat wilayah/kawasan yang memiliki tingkat serangan lalat buah rendah. Untuk mengetahui populasi suatu wilayah rendah lalat buah, maka alat ukur yang kita bisa gunakan yaitu dengan menghitung banyaknya lalat buah yang terperangkap di perangkap lalat buah setiap hari dalam kurun waktu tertentu, atau kita sebut dengan FTD (Fruit fly Trap per Day).
Penetapan tingkat populasi lalat buah dilakukan oleh NPPO, dengan ambang batas tingkat populasi lalat buah dalam suatu area ditentukan melalui Fruit Fly per Trap per Day (FTD) adalah kurang dari 1 ekor per perangkap per hari. Adapun perhitungan FTD ini dilakukan minimal selama 2 tahun. Standar FTD untuk ekspor salak adalah 0,5. Pengamatan Intensitas Serangan (IS) dilakukan dengan cara menghitung jumlah buah yang terserang, jumlah buah yang sehat, dan jumlah total buah atau jumlah buah yang diamati. Perhitungan FTD dan IS dilakukan setiap minggu oleh petani yang sudah ditunjuk dalam kelompok. Menurut Ir. Paryoto, rencana tindak lanjut kegiatan ini akan dilaksanakan selama 6 kali pertemuan. dengan materi; Mengenal Me dan cara pembuatan perangkap lalat buah, Penghitunagan FTD dan Intensitas serangan (IS), Identifikasi dan rering lalat buah, Menutup lubang tandan dampak dari kegitan petik pilih, Mengumpulkan buah salak busuk dan alternatif pemanfaatan salak busuk menjadi pupuk organaik cair (POC). gerakan penanam refugia.
Penulis: Michelle R Yuditha, SP (POPT Ahli Pertama)
Editor : Ndik