(20/3) Sejumlah 90 siswa Kelas 3 SD Muhammadiyah Program Khusus Surakarta, hari ini menghabiskan waktu seharian berwisata di Desa Wisata Pulewulung. Setelah beberapa saat lalu melakukan suvei akhirnya memutuskan untuk mengambil semua paket yang tersedia di Desa Wisata Pulewulung.
Saat melakukan kunjungan survei lokasi dan wahana, guru yang bersangkutan menilai paket yang ditawarkan sangat menarik, namun untuk lebih bagus lagi mengharapkan akses kendaraan/bus bisa masuk dan parkir di lokasi/sekretariat.
Sebagai tindak lanjut sebagaimana diminta, sebetulnya sudah menjadi rencana besar dari Desa Wisata Pulewulung untuk membuat akses bus besar bisa sampai di lokasi. Dengan perhitungan yang tepat pelaksanaan pelebaran/pembukaan akses masuk Desa Wisata Pulewulung sudah dilakukan dan memenuhi janji pengurus untuk kunjungan hari ini bus sudah bisa masuk ke Desa Wisata Pulewulung dan parkir dengan nyaman.
Kepala Seksi Pengembangan SDM dan Kepala Seksi Usaha Jasa Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman meninjau langsung kegiatan Desa Wisata Pulewulung.
Didampingi oleh enam guru dan beberapa pendamping siswa SD Muhammadiyah Program Khusus Surakarta melakukan kegiatan wisata diawali dengan outbound, pengurus dan pemandu outbound menyiapkan penambahan beberapa alat dan permainan baru yang dicoba pakai untuk dinikmati oleh pengunjung. Beruntung sekali rombongan ini berkesempatan mencoba beberapa permainan yang disiapkan.
Meski belum puas bermain namun karena waktu dan jadwal paket maka segera dilanjutkan trekking-susur sungai. Di arena ini para siswa sangat antusias berpetualang dan bercengkerama sepanjang alur sungai. Berfoto ria di spot favorit susur sungai menjadi lebih meriah, menghasilkan foto kenangan yang indah dan spektakuler. Para siswa semangat menjalani medan yang menantang namun indah hingga di ujung alur susur sungai beristirahat di kolam terapi ikan Goa Penthet sebelum berpindah ke wahana selanjutnya.
Melengkapi kebasahan dilanjutkan bermain air di wahana permainan air, setelah sejenak melakukan perjalanan di sela-sela kebun salak, pemilik kebun juga tidak keberatan manakala ada pengunjung yang tertarik untuk memetik salak dan memakannya.
Belum puas rasanya berbasah-basah namun waktu sudah siang, kegiatan dilanjutkan dengan mandi, istirahat, makan siang dan sholat dhuhur. Kenangan tak terlupakan karena baru kali ini melihat langsung pohon dan buah salak. Mengenal buah salak dan budidayanya merupakan salah satu paket wisata edukasi bagi siswa. Belum puas rasanya berwisata masih satu agenda wisata kebun, namun mengingat waktu dan kondisi fisik sudah cukup lelah para siswa merasa cukup dengan wisata kebun di sepanjang jalur akses antar wahana. Saran dan masukan banyak disampaikan melalui pemandu maupun pengurus baik dari siswa, guru maupun pendamping.(*ARS)